Minggu, 30 October 2016
Tugas Besar dari Mata kuliah Praktikum Analog dan Digital adalah proyek membuat robot line follower
(LFR) analog (tak terprogram) dengan 4 buah sensor, pengendali berupa
IC penguat operasional (opAmp) seri LM324, dan menggunakan driver motor berupa IC L298.
Gambar 1. Robot line follower analog (Robot-1)
Tahapan pembuatan robot-1 adalah pertama, memahami dan membuat sistem elektronika. Kedua, membuat desain layout
PCB dan PCB. Ketiga, memasang komponen pada PCB dengan benar. Keempat,
merakit sistem robot-1 (mekanik & elektronika). Kelima, memahami
cara kerja robot-1. Keenam, melakukan uji coba robot-1. Gambar 1
merupakan gambar bentuk robot-1 yang akan kita buat bersama-sama.
Robot-1 yang
merupakan robot line follower ini hanya membutuhkan 2 buah sensor utama,
namun pada gambar 1 tampak bahwa ada 4 unit rangkaian sensor garis.
Sensor tambahan dikanan dan dikiri sensor utama bertujuan sebagai sensor
pengaman ketika pada satu kondisi tertentu sensor utama Robot-1
mengalami “gagal deteksi”. Apabila terjadi gagal deteksi garis pandu,
maka keberadaan sensor cadangan ini dapat menghindarkan Robot-1 keluar
dari jalur lintasannya.
Gambar 1. Skematik sensor robot-1
Sensor cadangan ini
dipasang disamping kanan/kiri masing-masing sensor utama. Dalam
pengabelannya, kedua sensor cadangan dirangkai secara parallel terhadap
sensor utamanya. Sehingga jalur hubungan papan PCB sensor dengan papan
PCB pengendali Robot-1 tidak bertambah, namun tetap 4 jalur yaitu jalur
Vcc (+5 volt), jalur GND, dan dua jalur sinyal sensor. Komponen
pembuatan sensor pendeteksi garis pada robot-1 adalah berupa photodiode
(PhD).
sumber: robotic-university
Robot-1 menggunakan komparator/Opamp
sebagai pembanding sinyal masukan (aktual) dari sensor optik (detektor
garis) dan sinyal referensi untuk menghasilkan sinyal keluaran yang
langsung diumpankan kepada driver motor
DC (H-bridge dalam IC L298). Hal ini berarti robot-1 memanfaatkan
komparator sebagai pendeteksi sinyal masukan sensor dan sekaligus
sebagai pembangkit sinyal kendali (keluaran) putaran motor DC yang
merupakan piranti penggerak/aktuator robot-1. Dengan begitu dapat
dikatakan bahwa piranti cerdas dari robot-1 adalah komparator (OpAmp).
Gambar 1. Skematik elektronik pengendali robot-1
Dalam pembuatan
robot-1, kita hanya membutuhkan dua buah sensor. Sebuah sensor
diletakkan pada sisi kanan garis pandu dan sebuah sensor diletakkan pada
sisi kiri garis pandu. Sebuah sensor akan menghasilkan sinyal masukan
untuk dua buah OpAmp IC1A dan IC1B (IC LM324). Sinyal masukan tersebut
dilewatkan pada kanal yang berbeda untuk masing-masing OpAmp, yaitu pada
OpAmp IC1A sinyal masukan dilewatkan pada kanal noninverting (+)
sedangkan pada OpAmp IC1B sinyal masukan dilewatkan pada kanal inverting
(-). Hal ini juga diberlakukan pada sinyal tegangan referensi. Sinyal
tegangan referensi +5 volt
diatur menggunakan potensiometer R1 (50KΩ) dengan sinyal keluaran
potensiometer dimasukkan pada dua kanal OpAmp secara berlawanan. Pada
IC1A tegangan referensi dilewatkan pada kanal inverting (-) sedang pada
IC1B tegangan referensi dilewatkan pada kanal noninverting (+). Oleh
sebab kita menggunakan dua buah OpAmp maka jumlah jalur keluarannya pun
juga dua buah, yaitu jalur keluaran OUTPUT_OPAMP1 dan jalur keluaran
OUTPUT_OPAMP2. Lihat gambar 2!
Gambar 2. Komparator sensor & pengendali robot-1
Nilai/logika sinyal
keluaran OpAmp IC1A dan IC1B akan selalu berbeda. Jika keluaran OpAmp
IC1A bernilai high (1) maka OpAmp IC1B akan bernilai low, demikian
sebaliknya. Hal ini terjadi karena sinyal masukan yang dihasilkan sensor
dan sinyal tengan referensi dilewatkan pada kanal yang berbeda.
Perbedaan sinyal keluaran OpAmp (antara jalur OUTPUT_OPAMP1 dengan jalur
OUTPUT_OPAMP2) inilah yang akan menjadikan driver motor H-bridge
dalam IC L298 dapat mengendalikan putaran motor DC secara dua arah,
yaitu searah jarum jam (CW) atau berlawanan arah jarum jam (CCW).
sumber: robotic-university
Mas gusti, problem ketika sensor tidak bekerja itu gimana yah ?
BalasHapus